Popular Post

Popular Posts

Recent post

                          KASIH SAYANG ORANG TUA TERHADAP ANAK NYA
BETAPA BESAR PERJUANGAN SEORANG IBU TERHADAP ANAK,,GUNA UNTUK MENGHIDUPI ANAK-ANAK NYA..SATU ORANG IBU BISA MENGHIDUPI 10 ANAK,,TETAPI BALASAN ANAK SEPULUH BELUM TENTU BISA MENGHIDUPI SATU IBUNYA------[BERITA GRATIS TERBARU]



Saudariku muslimah…
Pernahkah engkau memperhatikan seorang anak kecil yang tengah bersama orang tuanya? Atau, ingatlah masa kecilmu dulu sampai masa sekarang.

Ingatlah betapa besar kasih sayang kedua orang tuamu kepadamu. Ingatlah betapa besar perhatian mereka akan tempat tinggalmu, makan dan minummu, pendidikanmu, serta penjagaan mereka pada waktu malam dan siang. Ingatlah betapa besar kekhawatiran mereka ketika engkau sakit hingga pekerjaan yang lain pun mereka tinggalkan demi merawatmu. Uang yang mereka cari dengan susah payah rela mereka keluarkan tanpa pikir panjang demi kesembuhanmu. Ingatlah kerja keras siang malam yang mereka lakukan demi menafkahimu. Niscaya engkau akan mengetahui kadar penderitaan kedua orang tuamu pada waktu mereka membimbing dirimu hingga beranjak dewasa.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan di dalam Al qur’an, agar manusia berbakti kepada kedua orang tuanya.

“Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya. Dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia, dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, sayangilah mereka keduanya, sebagaimana keduanya telah menyayangi aku waktu kecil.'” (Al Israa’: 23-24)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman dalam surat An Nisaa’ ayat 36, “Dan sembahlah Allah dan janganlah menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan berbuat baiklah kepada kedua ibu bapak, kepada kaum kerabat, kepada anak-anak yatim, kepada orang-orang miskin, kepada tetangga yang dekat, tetangga yang jauh teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan dirinya.” (An Nisaa’: 36)

Jika kita perhatikan, berbuat baik kepada kedua orang tua seperti yang tercantum pada ayat-ayat tersebut di atas menunjukkan bahwa berbakti kepada kedua orang tua menduduki peringkat kedua setelah mentauhidkan (mengesakan) Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam beribadah. Karena itu bisa kita pahami bahwa tidak boleh terjadi bagi seorang yang mengaku bertauhid kepada Allah tetapi ia durhaka kepada kedua orang tuanya, wal iyadzubillah nas alullaha salamah wal ‘afiyah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Menciptakan dan Allah yang Memberikan rizki, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala sajalah yang berhak diibadahi. Sedangkan orang tua adalah sebab adanya anak, maka keduanya berhak untuk diperlakukan dengan baik. Oleh karena itu, merupakan kewajiban bagi seorang anak untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, kemudian diiringi dengan berbakti kepada kedua orang tuanya.

Saudariku, marilah kita belajar dari mulianya akhlaq para salaf dalam berbakti kepada kedua orang tuanya. Sesungguhnya dari kisah mereka kita dapat mengambil pelajaran yang baik. Dari Ibnu Aun diriwayatkan bahwa ia menceritakan, Seorang lelaki ada yang pernah menemui Muhammad bin Sirin di rumah ibunya. Ia bertanya, “Ada apa dengan Muhammad? Apakah ia sakit?” (karena Muhammad bin Sirin suaranya lirih hampir tak terdengar bila berada di hadapan ibunya. red). Orang-orang di situ menjawab, “Tidak. Cuma demikianlah kondisinya bila berada di rumah ibunya.”

Dari Hisyam bin Hissan, dari Hafshah binti Sirin diriwayatkan bahwa ia menceritakan, “Muhammad, apabila menemui ibunya, tidak pernah berbicara dengannya dengan suara keras demi menghormati ibunya tersebut.”

Dari Ibnu Aun diriwayatkan bahwa ia menceritakan, “Suatu hari ibunya memanggil beliau, namun beliau menyambut panggilan itu dengan suara yang lebih keras dari suara ibunya. Maka beliau segera membebaskan dua orang budak.”

Dari Muhammad bin sirin diriwayatkan bahwa ia menceritakan, pada masa pemerintahan Ustman bin Affan, harga pokok kurma mencapai seribu dirham. Maka Usamah bin Zaid bin Haritsah mengambil dan menebang sebatang pokok kurma dan mencabut umbutnya (yakni bagian di ujung pokok kurma berwarna putih, berlemak berbentuk seperti punuk unta, biasa dimakan bersama madu), lalu diberikan kepada ibunya untuk dimakan. Orang-orang bertanya, “Apa yang menyebabkan engkau melakukan hal itu, padahal engkau tahu bahwa pokok kurma kini harganya mencapai seribu dirham?” Beliau menjawab, “Ibuku menhendakinya. Setiap ibuku menginginkan sesuatu yang mampu kudapatkan, aku pasti memberikannya.”

Saudariku, andaikan (kelak) kita menjadi orang tua, tidakkah kita akan kecewa dan bersedih hati bila anak kita berkata kasar kepada kita, orang tuanya yang telah membesarkannya. Lalu, apakah kita akan tega melakukannya terhadap orang tua kita saat ini? Mereka yang selalu berusaha meredakan tangis kita ketika kecil. Ingatlah duhai saudariku, doa orang tua terutama ibu adalah doa yang mustajab. Maka janganlah sekali-kali engkau menyakiti hati mereka meskipun engkau dalam pihak yang benar.

Cermatilah kisah berikut ini saudariku…

Dari Abdurrahman bin Ahmad, meriwayatkan dari ayahnya bahwa ada seorang wanita yang datang menemui Baqi’ dan mengatakan, “Sesungguhnya anakku ditawan, dan saya tidak memilki jalan keluar. Bisakah anda menunjukkan orang yang dapat menebusnya; saya sungguh sedih sekali.” Beliau menjawab, “Bisa. Pergilah dahulu, biar aku cermati persoalannya.” Kemudian beliau menundukkan kepalanya dan berkomat-kamit. Tak berapa lama berselang, wanita itu telah datang dengan anak lelakinya tersebut. Si anak bercerita, “Tadi aku masih berada dalam tawanan raja. Ketika saya sedang bekerja paksa, tiba-tiba rantai di tanganku terputus.” Ia menyebutkan hari dan jam di mana kejadian itu terjadi. Ternyata tepat pada waktu Syaih Baqi’ sedang mendoakannya. Anak itu melanjutkan kisahnya, “Maka petugas di penjara segera berteriak. Lalu melihatku dan kebingungan. Kemudian mereka memanggil tukang besi dan kembali merantaiku. Selesai ia merantaiku, akupun berjalan, tiba-tiba rantaiku sudah putus lagi. Mereka pun terbungkam. Mereka lalu memanggil para pendeta mereka. Para pendeta itu bertanya, ‘Apakah engkau memilki ibu?’ Aku menjawab, ‘Iya.’ Mereka pun berujar, ‘mungkin doa ibunya, sehingga terkabul’.”

Kejadian itu diceritakan kembali oleh al Hafizh Hamzah as Sahmi, dari Abul Fath Nashr bin Ahmad bin Abdul Malik. Ia menceritakan, aku pernah mendengar Abdurrahman bin Ahmad menceritakannya pada ayahku, lalu ia menuturkan kisahnya. Namun dalam kisahnya disebutkan, bahwa mereka berkata, “Allah telah membebaskan kamu, maka tidak mungkin lagi bagi kami menawanmu.” Mereka lalu memberiku bekal dan mengantarkan aku pulang.

Saudariku muslimah…

Maukah engkau kuberitahu amalan utama yang dapat membuatmu dicintai Allah? Tidakkah engkau ingin dicintai Allah, saudariku? maka sambutlah hadist berikut ini.

“Dari Abdullah bin Mas’ud katanya: ‘Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang amal-amal paling utama dan dicintai Allah,’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Pertama shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktu), kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah.'” (HR. Bukhari I/134, Muslim No.85, Fathul Baari 2/9)

Saudariku muslimah…

Tidakkah engkau ingin selalu dalam keridhaan Allah? Maka, jadikanlah kedua orang tuamu ridha kepadamu, sebab keridhaan Allah berada dalam keridhaan kedua orang tuamu. Dan kemurkaan Allah berada dalam kemurkaan kedua orang tuamu. Seandainya ada seorang hamba datang di hari kiamat dengan membawa amal perbuatan seribu orang shiddiq, namun dia durhaka kepada kedua orang tuanya, maka Allah Tabaaraka wa Ta’ala tidak akan melihat amalannya yang begitu banyak walau sedikit pun. Sedangkan tempat kembali orang seperti ini tidak lain adalah neraka. Dan tidak ada seorang hamba laki-laki atau perempuan yang membuat wajah kedua orang tua atau salah satu dari mereka tertawa, kecuali Allah akan mengampuni semua kesalahan dan dosanya. Dan tempat kembali orang seperti ini adalah surga. Tidakkah kita menginginkan surga, saudariku?

Saudariku muslimah…

Sesungguhnya hak-hak kedua orang tuamu atas dirimu lebih besar dan berlipat ganda banyaknya sehingga apapun yang engkau lakukan dan sebesar penderitaan yang engkau rasakan ketika kamu membantu bapak dan ibumu, maka hal itu tidak akan dapat membalas kedua jasanya. Di dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari disebutkan bahwa ketika sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu melihat seseorang menggendong ibunya untuk thawaf di Ka’bah dan ke mana saja ‘si ibu’ menginginkan, orang tersebut bertanya, “Wahai Abdullah bin Umar, dengan perbuatanku ini apakah aku sudah membalas jasa ibuku?” Jawab Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu, “Belum, setetes pun engkau belum dapat membalas kebaikan kedua orang tuamu.” (Shahih Al adabul Mufrad no. 9)

Saudariku muslimah…

Tidakkah engkau ingin diluaskan rizkimu dan dipanjangkan umurmu oleh Allah? Maka perhatikanlah dengan baik sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barang siapa yang suka diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia menyambung tali silaturahim.” (HR. Bukhari 7/72, Muslim 2557, Abu dawud 1693)

Saudariku, betapa besar semangat dan bahagianya hati kita ketika silaturrahim kepada teman-teman kita. Perjalanan jauh pun tidak kita anggap sulit. Ketika sudah bersama mereka, waktu seakan berjalan dengan cepat. Lalu, manakah waktu untuk silaturrahim kepada kedua orang tua kita? Beribu alasan pun telah kita siapkan.

Tahukah engkau saudariku, bukankah orang tua adalah keluarga terdekat kita. Maka merekalah yang haknya lebih besar untuk kita dahulukan dalam masalah silaturrahim. Ingatlah pula bahwa merekalah yang selalu berada di sisi kita baik ketika bahagia maupun duka, berkorban dan selalu menolong kita lebih dari teman-teman kita. Lalu, masih enggankah kita membalas segala pengorbanan mereka?

Saudariku muslimah…

Berbuat baik kepada kedua orang tua merupakan sebuah keharusan, bahkan hal ini harus didahulukan daripada fardlu kifayah serta amalan-amalan sunnah lainnya. Didahulukan pula daripada jihad (yang hukumnya fadlu kifayah) dan hijrah di jalan Allah. Pun harus didahulukan daripada berbuat baik kepada istri dan anak-anak. Meski tentu saja hal ini bukan berarti kemudian melalaikan kewajiban terhadap istri dan anak-anak.

Saudariku, taatilah kedua orang tuamu dan janganlah engkau menentang keduanya sedikit pun. Kecuali apabila keduanya memerintahkan padamu berbuat maksiat kepada Tuhanmu, karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Tidak ada ketaatan bagi makhluk apabila pada saat yang sama bermaksiat kepada Sang Pencipta.” (HR. Ahmad)

“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah tempat kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuannya tentang itu, maka janganlah kamu menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Luqman 14-15)

Sering kali, ketika rasa kecewa telah memenuhi hati kita, kekecewaan yang muncul akibat orang tua yang tidak tahu dan tidak paham akan kebenaran Islam yang sudah kita ketahui, bahkan ketika mereka justru menjadi penghalang bagi kita dalam tafaquh fiddin, kita jadi seakan-akan mempunyai alasan untuk tidak mempergauli mereka dengan baik.

Saudariku, ingatlah bahwa sejelek apapun orang tua kita, kita tetap tidak akan bisa membalas semua jasa-jasanya. Ingatlah, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala pun tetap memerintahkan kita untuk mempergauli mereka dengan baik, meskipun mereka telah menyuruh kita berbuat kesyirikan. Ya, yang perlu kita lakukan hanyalah tidak mentaati mereka ketika mereka menyuruh kita untuk bermaksiat kepada Allah dan tetap berlaku baik pada mereka. Lebih dari itu, tidakkah kita ingin agar bisa mereguk kebenaran dan keindahan Islam bersama mereka, saudariku? Tidakkah kita menginginkan kebaikan dan keselamatan bagi mereka sebagaimana mereka yang selalu menginginkan kebaikan dan keselamatan bagi kita? Tidakkah kita ingin agar Allah mempertemukan kita di Jannah-Nya? Karena itu, bersabarlah saudariku. Bersabarlah dalam membimbing dan berdakwah pada mereka sebagaimana mereka selalu sabar dalam membimbing dan mengajari kita dahulu. Jangan pernah putus asa saudariku, batu yang keras sekalipun bisa berlubang karena ditetesi air terus menerus.

Tahukah engkau saudariku, salah satu doa yang mustajab? Yaitu doa dari seorang anak yang shalih untuk orang tuanya. Sambutlah kembali hadiah nabawiyah ini, saudariku.

Dalam hadist Abu Hurairoh radhiyallahu anhu disebutkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila manusia mati, putuslah amalnya kecuali tiga perkara: sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendoakan orang tuanya.” (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairoh radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah pasti mengangkat derajat bagi hamba-Nya yang shalih ke surga, maka ia bertanya, ‘Ya Allah, bagaimana itu bisa terjadi?’ Allah menjawab, ‘Berkat istigfar anakmu untukmu.'” (HR. Ahmad)

Diriwayatkan dari Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Kelak akan datang kepada kamu sekalian seseorang bernama Uwais bin ‘Amir, anak muda yang belum tumbuh janggutnya, keturunan Yaman dari kabilah Qarn. Pada tubuhnya terkena penyakit kusta, namun penyakit itu sembuh daripadanya, kecuali tersisa seukuran uang dirham. Dia mempunyai ibu yang ia sangat berbakti kepadanya. Apabila ia berdoa kepada Allah niscaya dikabulkan, maka jika engkau bertemu dengannya dan memungkinkan minta padanya memohonkan ampun untukmu maka lakukanlah.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Nah, saudariku. Janganlah engkau enggan untuk berdoa demi kebaikan orang tuamu. Sekeras apapun usaha yang engkau lakukan, bila Allah tidak berkehendak, niscaya tidak akan pernah terwujud. Hanya Allahlah yang mampu Memberi petunjuk dan membukakan pintu hati kedua orang tuamu. Mintalah pada-Nya, karena tidak ada yang tidak mungkin bagi-Nya. Memohonlah terus pada-Nya dan jangan pernah bosan meski kita tidak tahu kapankah doa kita akan dikabulkan. Pun seandainya Allah tidak berkehendak untuk memberi mereka petunjuk hingga ajal menjemput mereka, ingatlah bahwa Allah tidak pernah mendzalimi hamba-Nya. Janganlah berhenti berdoa saudariku, karena tentu engkau sudah tahu bahwa doa seorang anak shalih untuk orang tuanya tidaklah terputus amalannya meski kedua orang tuanya sudah meninggal.

Sesungguhnya perkataan yang paling jujur adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi kita sholallahu ‘alaihi wassalam, dan seburuk-buruk perkara adalah yang baru dan diada-adakan dan setiap yang baru itu bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan adalah di neraka.

Allahummaghfilana wa li waalidainaa warham huma kamaa robbayanaa shighoro


Untuk bapak ibu, yang telah merawat dan memberikan kasih sayang berlimpah padaku. Tiada yang kuinginkan bagi kalian selain kebaikan dan keselamatan dunia akhirat. Semoga Allah menyelamatkan kita dan keluarga kita dari api neraka yang bahan bakarnya dari batu dan manusia, serta mengumpulkan kita di dalam Jannah-Nya.
Sepanjang sejarah kehidupan umat manusia di muka bumi tidak terlepas dari berbagai macam konflik pertikaian.
Pertikaian demi pertikaian di antara umat manusia terjadi karena disebabkan oleh banyak faktor kepentingan,
kepentingan demi kepentingan tersebut membuat manusia menjadi satu-satunya
makhluk di muka bumi ini yang hidup paling tidak harmonis.

Alam semesta beserta isinya telah diciptakan oleh Tuhan dengan sedemikian harmonisnya.
Miliaran bintang dan planet bergerak teratur sesuai dengan jalurnya.
Tumbuhan tahu kapan harus merontokkan daunnya untuk menyesuaikan musim, d
an hewan buas tidak memangsa buruannya melebihi yang dia perlukan.

Hal-hal tersebut memperlihatkan bahwa betapa Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan kehidupan ini dengan keteraturan.

Manusia adalah makhluk terakhir yang diciptakan oleh Tuhan.
Sebagai makhluk terakhir yang diciptakan,
manusia dikaruniai oleh Tuhan dengan begitu sangat istimewa. Ironisnya,

 meskipun dengan segala karunia yang telah Tuhan berikan tidak
serta merta membuat manusia memahami arti tujuan penciptannya.

Tuhan mengharapkan manusia dengan segala keunggulannya dapat menjadi penguasa bumi ini,
 sebagai penjaga dan pelestari apa yang telah Dia ciptakan.

Segala hal telah diletakkan di hadapan kaki manusia agar
supaya manusia selalu ingat bahwa Tuhan sangat mengasihinya
dan diharapkan manusia dapat secara arif serta bijaksana memperlakukannya.

Secuil kisah di atas hendaknya boleh kita renungkan dalam kehidupan sehari-hari
agar kita dapat menjadi manusia yang lebih baik.
Sebagai manusia modern kita tidak dapat hidup secara individual,
kita diwajibkan hidup dalam komunitas masyarakat dan berinteraksi satu sama lain secara rukun dan damai.

Jika seluruh alam semesta saja mampu hidup secara harmonis seharusnya manusia juga bisa melakukannya.
Namun kenyataannya tidak berkata demikian, manusia cenderung memiliki pola pikirnya sendiri,
manusia kerapkali bersitegang satu sama lain dengan berbagai macam latar belakang permasalahan,
justru dengan keunggulan yang dimilikinyalah manusia kesulitan untuk menerapkan hidup rukun berdampingan secara harmonis.

Begitu sulitkah bagi manusia untuk bisa mengasihi sesamanya? Sesungguhnya tidak!
Pertikaian di antara manusia terjadi karena manusia belum menyadari
bahwa musuh sesungguhnya bukan siapa yang ada di hadapannya tetapi musuh sesungguhnya adalah dirinya sendiri.
 Manusia dengan akal budi serta pikirannya telah sejak lama berusaha menggali kesadaran mereka,
memahami tujuan dari penciptaan dirinya. Sebagai makhluk sosial manusia sangat tergantung terhadap satu sama lain,
manusia tidak akan bisa bertahan hidup di bumi ini jika mereka hidup secara individual. Seiring proses berjalannya waktu yang membantu manusia menyadari bahwa pertikaian yang terjadi di antara mereka tidak dapat mendatangkan kebahagiaan dan sukacita melainkan mendatangkan dukacita serta kepedihan.

Kerendahan hati, toleransi serta kesabaran dalam hidup bermasyarakat mutlak diperlukan.
Tidak semua orang yang dilahirkan memiliki karakter yang sama, jika sikap kerendahan hati,
tolerensi dan kesabaran tidak kita bina sangatlah sulit untuk menciptakan kerukunan hidup dalam bermasyarakat.

Kerukunan dalam kehidupan dapat mencakup 4 hal, yaitu: Kerukunan dalam rumah tangga,
kerukunan dalam beragama, kerukunan dalam masyarakat, dan kerukunan dalam berbudaya.
Indonesia yang sangat luas ini terdiri dari berbagai macam suku, ras,
 dan agama serta sangat rawan akan terjadinya konflik
pertikaian jika seandainya saja setiap pribadi tidak mau saling bertoleransi.
Oleh karena itu marilah dimulai setiap dari kita bersedia berkomitmen untuk

mau mengusahakan kehidupan bermasyarakat yang rukun dan damai. Ciptakanlah tri kerukunan umat beragama,
yang mencakup: Kerukunan internal umat beragama, kerukunan antar umat beragama,
dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah.
Jika kerukunan di antara umat beragama dapat terjalin dengan baik tidak
hanya masyarakat yang harmonis tapi negara juga akan aman.

(sumber sowaq jeddah)
Telah terjadi Seorang TKW di Hong Kong tergeletak dalam kondisi tak berdaya di Mongkok karena efek minuman keras.yang berlebihan

TKW yang diduga berinisial BUNGA nama samaran itu sebelumnya minum bersama teman-temannya
namun setelah ia teler dan terjatuh, ia malah ditinggalkan begitu saja.di karenakan sangat ketakutan


Akhirnya BUNGA mendapat pertolongan dari petugas medis setempat untuk mendapatkan penyelamatan dan pertolongan.

Beberapa saksi melihat saat wanita itu terjatuh,
kedua teman maboknya merasa bingung dan lari karena takut terjadi apa-apa dengan BUNGA

"Kui mau podo ngoplos ngombe ciu. dan sambil bergoyang lagu JARAN GOYANG SERRRR
la akire siji klenger ora sadar tp koncone ngoplos malah eyel eyelan mluayuuuu dewe dewe karo koyok wong mumet,
kellellelkel" Kata saksi mata, AL

ITU TADI PADA NGOPLOS DAN MINUM CIU DAN SAMBIL JARAN GOYANG.NAH AKHIRNYA TINGGAL SATU YANG PINGSAN TIDAK SADAR ,TAPI TEMANNYA NGOLOS MALAH PADA NGEYEL LARI  SENDIRI-SENDIRI SAMA KAYA ORANG PUSING DAN KETAKUTAN,WKWKWKKK


Menurut AG, mereka sebelumnya bertiga, sehabis nyawer ke Mbak Ira bakul jamu,
 mereka mabok dan yang satu sekarat. Karena panik kedua temannya lari dalam kondisi mabok dan mencari air kelapa.

Kejadian ini sontak viral di kalangan media sosial dan menjadi perbincangan diberbagai media sosial
 Tidak sedikit yang menertawakan dan mengkritik namun banyak juga yang menyesalkan kejadian ini karena dianggap merusak nama Indonesia.


Tidak sedikit tkw Hong Kong yang menghabiskan waktu liburnya untuk
mengonsumsi minuman keras dengan alasan melepas lelah dan sumpek selama bekerja semingguan.

Namun cara ini bukanlah cara terbaik menghilangkan suntuk dan lelah karena pekerjaan.
Banyak contohnya yang akhirnya meninggal seperti kasus Septiana Nika, TKW yang bekerja di negara orang waspadalah
banyak yang inginmembuat sensasi tetapi akhirnya kelewatan seperti mbak mbak yang ini,
di himbau kepada seluruh tki maupun tkw yang berada di manapun berada gunakan lah waktu istirahat yang berguna,

(sumber berita gratis terbaru)




“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al Ahzab : 56)
Ibnu Hajar berkata dalam kitabnya ‘Al-Jauhar Al Munadzam’, Al Ghazali r.a. ditanya tentang pengertuan bahwa sholawat kita yakni Allah akan memberikan sepuluh dan seratus sholawat kepada orang mengucapkan satu sholawat kepadanya, juga tentang pengertian Rasulullah akan memintakan do’a kepada Allah SWT bagi umatnya yang mengucapkan sholawat kepadanya, apakah Rasulullah merasa puas dengan sholawat tersebut ? Lantas al Ghazali menjawab dengan beberapa tambahan, arti sholawat Allah kepada Rasul-Nya dan pada orang-orang yag mengucapkan sholawat kepadanya adalah limpahan beragam kemuliaan dan kelembutan ni’mat serta karunia dan kemuliaan yang sempurnya kepada Nabi Muhammad SAW, sesuai dengan kepatutannya dan kepantasan mereka. Adapun sholawat kita dan sholawat para malaikat adalah permintaan dan permohonan kesempurnaan tersebut dan keinginan untuk mencurahkan kesempurnaan itu kepadanya.
Adapun permohonan Rasulullah atas sholawat dari umatnya disebabkan tiga hal :
Pertama, sesungguhnya doa itu berpengaruh terhadap dicurahkannya karunia dan kenikmatan Allah SWT, apalagi jika dilakukan di tengah-tengah orang banyak, sebab hasrat yang tinggi jika telah berkumpul dengan kondisi yang kosong dari jiwa dan hawa nafsu akan bersatu dengan ruhani para malaikat di kelompok paling bawah sebab diantara keduanya terdapat kesesuian yang timbul dari pengosongan kekeruhan syahwat. Karena itulah doa yang dilantukan oleh khalayak ramai tidak pernah salah, makanya sholat istiqa’ dituntut agar dikerjakan oleh khalayak ramai.
Kedua, rasa puas Rasulullah SAW dengan sholawatt tersebut, sebagaimana beliau bersabda : “Sesungguhnya aku membanggakan kalian di hadapan umat yang lain.”
Ketiga, rasa sayang Rasulullah SAW kepada umatnya dengan menganjurkan mereka untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah bahkan dengan beragam cara bertaqarub kepada Allah SWT yang dikumpulkannya dalam sholawat kepadanya, seperti memperbahurui keimanan kepada Allah SWT, kepada Rasul-Nya, menagungkan-Nya
Shalawat juga berarti doa, baik untuk diri sendiri, orang banyak atau kepentingan bersama. Sedangkan shalawat sebagai ibadah ialah pernyataan hamba atas ketundukannya kepada Allah Swt., serta mengharapkan pahala dari-Nya, sebagaimana yang dijanjikan Nabi Muhammad Saw., bahwa orang yang bershalawat kepadanya akan mendapat pahala yang besar, baik shalawat itu dalam bentuk tulisan maupun lisan (ucapan).
APAKAH ANDA HARI INI SUDAH BERSEDEKAH?

TUJUH KEUTAMAAN BERSEDEKAH YANG HARUS PEMBACA KETAHUI

1. SEDEKAH DAPAT MENGHAPUS DOSA.
“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidz dalam Shahih At Tirmidzi, 614)

2. SEDEKAH MEMBERI KEBERKAHAN PADA HARTA.
“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no. 2588)

3. ALLAH MELIPATGANDAKAN PAHALA ORANG YANG BERSEDEKAH.
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)

4. SEDEKAH AKAN MENJADI BUKTI KEIMANAN SESEORANG.
“Bersuci adalah separuh dari keimanan, ucapan ‘Alhamdulillah’ akan memenuhi timbangan, ‘subhanallah walhamdulillah’ akan memenuhi ruangan langit dan bumi, shalat adalah cahaya, dan shadaqah itu merupakan bukti.” (HR. Muslim no.223)

5. SEDEKAH DAPAT MEMBEBASKAN DARI SIKSA KUBUR.
“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani)

6. ORANG YANG BERSEDEKAH MERASAKAN DADA YANG LAPANG DAN HATI YANG BAHAGIA.
“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. [gadgetgan.com]Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443)

7. SEDEKAH MENJAUHKAN DIRI DARI API NERAKA
“jauhilah api neraka, walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimah thayyibah” (HR. Al Bukhari 6539, Muslim 1016)

PONPES AL-KHOERIYAH CIPUTAT / MADROSAH AL-KHOERIYAH CIPUTAT

KAMPUNG CIKUYA RT/RW.002/004
DESA BOJONGSARI KECAMATAN GUNUNGTANJUNG KABUPATEN TASIKMALAYA JABAR 46197
DENGAN SK PENGESAHAN YAYASAN DARI MENKUMHAM RI NOMOR AHU-0014776-AH,01,04, THN 2015.
NOTARIS TINA SETIATIN SOLIHIN SH. NOMOR 01 TANGGAL 18 JANUARI 2011.

BAARAKALLAHU FIKUM

Mari donasi donasi untuk anak yatim
dalam acara santunan anak yatim 10 September 2017

TRANSFER BANK BRI :
NO REK ; 2249-01-001477-50-5.
A/N ; NONAH

BANK BRI ; 3229-01-014029-53-8.
A/N : IIN KRISDIANSYAH

WARNING
MOHON DI KIRIM COPI TRANSFER
VIA WATSAP / SMS/INBOK
NOMOR WA SBB:
081319-609-354
081-210-252-396

SEMOGA ALLAH BALAS KEBAIKANNYA

sumber Syarif Hidayatulloh


          Suka  Komentari  Bagikan





 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

apakah anda pembaca sudah bisa baca alquran ?
nah sekarang tips membaca alquran secara cepat tapi harus ada gurunya/pembimbingnya agar tidak salah dalam membacanya

Pepatah bilang tidak ada kata tua untuk belajar. Pepatah ini juga berlaku bagi Anda yang mau belajar Al-Qur’an, namun usia tak lagi muda. Kini telah ditemukan metode cepat dan membaca Al-Quran, bahkan untuk pemula yang sama sekali belum tahu huruf Arab.

Bisa mengaji Al-Quran merupakan suatu keharusan bagi orang yang beragama Islam. Karena itulah pendidikan Al-Quran sangat penting diterapkan sejak kecil. Banyak orang tua yang ingin agar anaknya sekolah di TPA atau madrasah agar bisa mengaji. Namun, banyak anak yang tidak mau, lebih memilih main ketimbang pergi ke TPA atau madrasah. Namun, penyesalan pun datang, coba kalau dulu mau belajar baca Quran, pasti sudah besar begini tidak malu karena tidak bisa membaca Al-Quran.

Namun, umur bukanlah halangan untuk belajar membaca Al-Quran. Bagi Anda yang belum lancar atau bahkan sama sekali belum bisa membaca tulisan Arab di Al-Quran, kini Anda bisa mempelajari sebuah metode yang mengajarkan Anda agar bisa membaca Al-Quran dengan cara yang mudah, tanpa harus keluar rumah, mendatangkan guru ngaji ke rumah, karena bisa dipelajari secara otodidak. Metode ini sangat cocok bagi yang mau belajar mengaji, bahkan untuk mualaf sekalipun.

Metode ini merupakan rancangan Ustadz (az***). Metode ini merupakan metode belajar membaca Al-Qur’an dalam waktu 4 jam. Adapun 4 jam itu dibagi menjadi 4 sesi, yaitu mahir membaca huruf, kata, kalimat, dan pada akhirnya bisa membaca Al-Qur’an dengan baik. Metode ini telah dipraktikkan di berbagai daerah di Indonesia, bahkan hingga Malaysia. Metode ini pada awalnya diajarkan dengan sistem kelas.sehingga lebih efisien dan menjangkau lebih banyak orang yang ingin bisa mengaji.

Berikut ini 4 tahapan dalam belajar:

Pengenalan huruf hijaiyah dengan susunan khas, yaitu dengan mengelompokkan huruf-huruf yang memiliki kemiripan dan kesamaan bentuk, sehingga mempermudah dalam menghafal. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat pada gambar.

Tahap Kedua
Pembelajaran kata-kata sederhana dalam Al-Quran. Tahap pembelajaran ini menyenangkan lho, karena diajarkan menggunakan lagu-lagu populer.

Tahap Ketiga
Setelah pembelajaran huruf dan kata, pembelajaran berikutnya adalah belajar kalimat-kalimat Al-Quran, yang juga diajarkan melalui lagu, sehingga tetap menyenangkan.

Tahap Keempat

Ini adalah tahap terakhir dalam metode Rubaiyat. Tahapan ini berupa pembelajaran bacaan-bacaan unik dalam Al-Quran
Rakyat Indonesia pastinya tidak akan pernah lupa sejarah penjajahan Belanda di Indonesia karena mereka telah menjajah Negara ini selama kurang lebih 3,5 abad. Tentunya merupakan waktu yang tidak bisa dibilang sebentar. Pada masa-masa itu bangsa Indonesia mengalami masa-masa sulit hingga pada akhirnya dapat menyatakan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Mari kita dalami lebih lanjut masa-masa di mana Belanda menduduki Indonesia dari awal hingga berakhirnya.

Awal Kedatangan Bangsa Belanda ke Negara Indonesia
Tahun 1956 adalah awal kedatangan Bangsa Belanda ke Negara Indonesia. Empat buah kapal yang dipimpin oleh Pieter Keyzer serta Cornelis de Houtman ini sampai ke pelabuhan Banten setelah menempuh perjalanan selama satu tahun lebih. Sayangnya, kunjungan dari kapal Belanda ini ke daerah Banten kurang disambut baik karena sifat arogan yang ditunjukkan oleh Cornelis de Houtman. Kemudian dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1958 Belanda mencoba lagi kembali ke Indonesia di bawah pimpinan Jacob Van Neck, dan mereka berhasil disambut baik oleh penguasa Banten saat itu karena mereka telah belajar dari kesalahan Cornelis de Houtman. Akhirnya, Belanda diperbolehkan untuk melakukan perdagangan di kawasan pelabuhan Banten. Tujuan awal Belanda adalah untuk berdagang rempah-rempah, namun setelah mereka berhasil mendapatkan keuntungan melimpah serta menemukan daerah sumber rempah-rempah, Belanda mulai melakukan aksi monopoli perdagangan dan sejarah penjajahan Belanda di Indonesia pun dimulai.

Sejarah Penjajahan Belanda di Indonesia dari Awal hingga Berakhirnya

Sejarah Pembentukan dan Pembubaran VOC Belanda di Indonesia
Pada tanggal 20 Maret 1602, Verenigde Oostindische Compagnie atau disingkat VOC didirikan oleh Belanda yang merupakan sebuah badan perdagangan atau perusahaan dengan hak monopoli terhadap perdagangan di wilayah Asia. VOC yang berkedudukan di Batavia (sekarang Jakarta) juga disebut dengan nama Perusahaan Hindia Timur atau East India Company karena mereka ingin menyaingi perusahaan yang didirikan oleh Inggris bernama VWC yang memiliki julukan sebagai Perusahaan Hindia Timur. Tujuan dari pembentukan VOC adalah sebagai berikut:

1.Berusaha menguasai baik pelabuhan penting serta kerajaan-kerajaan di wilayah Indonesia.
2.Melakukan monopoli perdagangan.
3.Mengatasi persaingan yang ada antara pedagang Belanda dengan pedagang Eropa lainnya.

Monopoli perdagangan VOC dilakukan dengan cara kekerasan terhadap penduduk yang berasal dari daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia. Selain itu, mereka juga melarang dan mengancam orang-orang bukan Belanda apabila ingin berdagang dengan para penduduk lokal dari daerah penghasil rempah-rempah. Misalnya saja saat para penduduk Banda mencoba menjual biji pala kepada Inggris, Belanda menyerang dan membunuh semua penduduk Banda tersebut. Akhirnya, Belanda memutuskan untuk mengisi daerah Banda dengan budak-budak dan pekerja-pekerja lain untuk menghasilkan biji pala. Karena ulah VOC tersebut, mereka harus menghadapi masalah politik dan berperang terhadap para pemimpin di daerah Banten dan Mataram.

Pada tahun 1799, VOC yang mengalami banyak masalah dan akhirnya bangkrut dibubarkan. Berikut alasan-alasan pembubaran VOC:

Pegawai VOC banyak yang tidak terlalu cakap dalam mengendalikan monopoli perdagangan, selain itu mereka juga banyak yang melakukan korupsi.
Hutang VOC yang semakin menumpuk dikarenakan peperangan dengan Inggris dan juga rakyat Indonesia sendiri.
Para penguasa semakin merosot moralnya akibat sistem monopoli yang dilakukan.
Prajurit VOC banyak yang tewas dalam peperangan.
Aturan pringan dan penyerahan wajib yang dilakukan untuk mengisi kas VOC tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Karena alasan-alasan di atas maka sejarah penjajahan Belanda di Indonesia lewat VOC pun berakhir.

Awal Berdirinya Pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia
Kaisar Perancis yaitu Napoleon Bonaparte mengangkat Louis Bonaperte sebagai kaisar Belanda. Kemudian setelah diangkat menjadi Raja, Louis Bonaparte menunjuk Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal bagi Indonesia. Tugasnya adalah untuk mengatur pemerintahan Indonesia, melakukan pertahanan dari serangan pasukan Inggris terhadap pulau Jawa, serta mengatur masalah keuangan. Namun, di bawah pemerintahannya Daendels telah melanggar undang-undang dengan menjual tanah milik Negara kepada orang-orang partikelir. Oleh karena itu, atas perintah Napoleon Daendels ditarik dari jabatannya. Namun sebelum Daendels ditarik, selama masa pemerintahannya Daendels telah banyak merugikan rakyat Indonesia serta menyengsarakan rakyat. Dia melakukan eksploitasi baik kekayaan alam maupun tenaga kerja Indonesia.

Kedudukan gubernur jenderal Indonesia telah mengalami pergantian beberapa kali. Setelah Daendels maka gubernur jendral Janssens giliran berkuasa dan saat Indonesia memasuki pemerintahan Van Den Bosch di mana sistem tanam paksa pun dijalankan yang menimbulkan kemiskinan, dan kelaparan rakyat Indonesia. Di pihak lain, Belanda mendapatkan banyak keuntungan dalam bidang keuangan akibat sistem tanam paksa tersebut.

Saat sistem tanam paksa dihapuskan maka muncullah politik pintu terbuka di mana penanaman modal asing diperbolehkan. Meskipun tanam paksa sudah dihapuskan, nyatanya politik pintu terbuka tetap menimbulkan penderitaan bagi rakyat Indonesia. Hal ini memicu perlawanan dari rakyat Indonesia di berbagai daerah seperti perang Diponegoro, perang Bali, perang Paderi, perang Banjar, perang Aceh, Gerakan Protes Petani, dan sebagainya. Saat semakin banyak rakyat yang melawan Belanda maka penjajahan Belanda di Indonesia mulai menandakan akhirnya.

Berakhirnya Masa Penjajahan Hindia Belanda di Indonesia
Penjajahan Belanda terhadap Indonesia benar-benar berakhir saat Pemerintah Jepang melakukan penyerangan. Tanggal 27 Februari 1942 tentara Jepang berhasil mengalahkan armada gabungan dari Negara Amerika, Inggris, Belanda, dan Australia. Kemudian, di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura, tentara Jepang mulai menginjakkan kaki ke Pulau Jawa. Di sana Letnan Jenderal Hitoshi Imamura mengancam akan menyerang Belanda apabila tidak segera menyerah. Pada akhirnya setelah mengalami kekalahan terus menerus dari pihak Jepang, Tjarda van Starkenborgh Stachouwer sebagai Jenderal Hindia Belanda menyerah dan dan ditangkap. Hal ini menjadi tanda dimulainya masa penjajahan Jepang di Indonesia sekaligus berakhirnya sejarah penjajahan Belanda di Indonesia.

Demikianlah tadi informasi mengenai sejarah penjajahan Belanda di Indonesia, semoga artikel diatas dapat menambah wawasan pengetahuan kita terhadap sejarah dan rasa nasionalisme kita tentunya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Marilah kita syukuri kemerdekaan yang telah kita rasakan saat sekarang ini, terima kasih pahlawanku.

sumber berita gratis terbaru

Komentari

- Copyright © -------------------------- - CAH GEDAD KAMPOENG KIDUL - Powered by BERITA GRATIS TERBARU - BUATAN MAS WARDI CAH GEDAD MANGIN LO!!! -