Popular Post

Popular Posts

Senin, 02 Oktober 2017

Sepanjang sejarah kehidupan umat manusia di muka bumi tidak terlepas dari berbagai macam konflik pertikaian.
Pertikaian demi pertikaian di antara umat manusia terjadi karena disebabkan oleh banyak faktor kepentingan,
kepentingan demi kepentingan tersebut membuat manusia menjadi satu-satunya
makhluk di muka bumi ini yang hidup paling tidak harmonis.

Alam semesta beserta isinya telah diciptakan oleh Tuhan dengan sedemikian harmonisnya.
Miliaran bintang dan planet bergerak teratur sesuai dengan jalurnya.
Tumbuhan tahu kapan harus merontokkan daunnya untuk menyesuaikan musim, d
an hewan buas tidak memangsa buruannya melebihi yang dia perlukan.

Hal-hal tersebut memperlihatkan bahwa betapa Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan kehidupan ini dengan keteraturan.

Manusia adalah makhluk terakhir yang diciptakan oleh Tuhan.
Sebagai makhluk terakhir yang diciptakan,
manusia dikaruniai oleh Tuhan dengan begitu sangat istimewa. Ironisnya,

 meskipun dengan segala karunia yang telah Tuhan berikan tidak
serta merta membuat manusia memahami arti tujuan penciptannya.

Tuhan mengharapkan manusia dengan segala keunggulannya dapat menjadi penguasa bumi ini,
 sebagai penjaga dan pelestari apa yang telah Dia ciptakan.

Segala hal telah diletakkan di hadapan kaki manusia agar
supaya manusia selalu ingat bahwa Tuhan sangat mengasihinya
dan diharapkan manusia dapat secara arif serta bijaksana memperlakukannya.

Secuil kisah di atas hendaknya boleh kita renungkan dalam kehidupan sehari-hari
agar kita dapat menjadi manusia yang lebih baik.
Sebagai manusia modern kita tidak dapat hidup secara individual,
kita diwajibkan hidup dalam komunitas masyarakat dan berinteraksi satu sama lain secara rukun dan damai.

Jika seluruh alam semesta saja mampu hidup secara harmonis seharusnya manusia juga bisa melakukannya.
Namun kenyataannya tidak berkata demikian, manusia cenderung memiliki pola pikirnya sendiri,
manusia kerapkali bersitegang satu sama lain dengan berbagai macam latar belakang permasalahan,
justru dengan keunggulan yang dimilikinyalah manusia kesulitan untuk menerapkan hidup rukun berdampingan secara harmonis.

Begitu sulitkah bagi manusia untuk bisa mengasihi sesamanya? Sesungguhnya tidak!
Pertikaian di antara manusia terjadi karena manusia belum menyadari
bahwa musuh sesungguhnya bukan siapa yang ada di hadapannya tetapi musuh sesungguhnya adalah dirinya sendiri.
 Manusia dengan akal budi serta pikirannya telah sejak lama berusaha menggali kesadaran mereka,
memahami tujuan dari penciptaan dirinya. Sebagai makhluk sosial manusia sangat tergantung terhadap satu sama lain,
manusia tidak akan bisa bertahan hidup di bumi ini jika mereka hidup secara individual. Seiring proses berjalannya waktu yang membantu manusia menyadari bahwa pertikaian yang terjadi di antara mereka tidak dapat mendatangkan kebahagiaan dan sukacita melainkan mendatangkan dukacita serta kepedihan.

Kerendahan hati, toleransi serta kesabaran dalam hidup bermasyarakat mutlak diperlukan.
Tidak semua orang yang dilahirkan memiliki karakter yang sama, jika sikap kerendahan hati,
tolerensi dan kesabaran tidak kita bina sangatlah sulit untuk menciptakan kerukunan hidup dalam bermasyarakat.

Kerukunan dalam kehidupan dapat mencakup 4 hal, yaitu: Kerukunan dalam rumah tangga,
kerukunan dalam beragama, kerukunan dalam masyarakat, dan kerukunan dalam berbudaya.
Indonesia yang sangat luas ini terdiri dari berbagai macam suku, ras,
 dan agama serta sangat rawan akan terjadinya konflik
pertikaian jika seandainya saja setiap pribadi tidak mau saling bertoleransi.
Oleh karena itu marilah dimulai setiap dari kita bersedia berkomitmen untuk

mau mengusahakan kehidupan bermasyarakat yang rukun dan damai. Ciptakanlah tri kerukunan umat beragama,
yang mencakup: Kerukunan internal umat beragama, kerukunan antar umat beragama,
dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah.
Jika kerukunan di antara umat beragama dapat terjalin dengan baik tidak
hanya masyarakat yang harmonis tapi negara juga akan aman.

(sumber sowaq jeddah)

Leave a Reply

bebas berkomentar asal sopan

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © -------------------------- - CAH GEDAD KAMPOENG KIDUL - Powered by BERITA GRATIS TERBARU - BUATAN MAS WARDI CAH GEDAD MANGIN LO!!! -